Thursday, November 20, 2014

Bila Aku Menikah Nanti

(Disadur dari kurniawangunadi.tumblr.com)
(Sebuah tulisan yg menginspirasi dan membuat saya terharu, ingin saya simpan dan mungkin ada orang lain yang terinspirasi juga, alhamdulillah. Walaupun ada sedikit bagian pemikiran Mas Gunadi yang tidak cocok dengan yang saya inginkan (tentang menikah di rumah, tidak setuju karena rumah saya di perumahan dan sempit) over all, saya setuju dengan konsep secara garis besarnya. Inilah pernikahan impian, khusyu', islami, romantis, dan mendidik.)

Undangan bahagia yang sampai ke tanganmu mungkin akan berwarna coklat dan kawan kawannya. Atau mungkin juga ada nuansa hijau yang sejuk pertanda sebuah kedamaian yang diharapkan selalu melingkupi. Tak kan kau temukan foto kami di sana. Yang ada hanya tulisan permohonan doa agar rumah tangga kami nantinya selalu mendapat berkah-Nya.
Kami ingin pestanya sederhana saja. Hanya seperti syukuran yang dilakukan di rumah. Ya, di rumah, bukan di gedung apalagi hotel. Pesta kebun? Boleh juga, asal biayanya tak menguras kantong atau ada yang bersedia meminjami halaman?
Makanan dan minuman tak perlu yang mahal. Kuncinya semua orang suka. Kalau enak tak mesti mahal bukan? Yang penting sesuai kebutuhan dan semua tamu bisa menikmati. Nanti kami juga akan sediakan banyak kursi, jadi yang datang agak siang tak perlu resah akan makan dengan berdiri.
Soal waktu, kami usahakan mencari yang pagi. Saat dhuhur insyaallah udah selesai. Jadi tak perlu ada yang sholat terlambat karena alasan sedang punya hajat.
Semua kerabat dan kawan diundang. Agar dapat merasakan kebahagiaan yang sedang kami rasakan.
Tak perlu bingung mencari kado atau resah karena uang harus berpindah dari dompet ke kotak sumbangan. Berikan saja buku yang bermanfaat. Tak cepat menguap seperti uang yang lekas berpindah tangan.
Ketika kau memberi buku, kami akan menukar dengan pembatasnya. Jadi besok saat kau mulai membaca lagi, tak perlu ada halaman yang terlipat. Karena ada pembatas buku oleh-oleh pesta pernikahan kami. Tak mengenal kadaluarsa dan insyaallah selalu berguna.
Akan ada tempat sampah di sudut-sudut meja bawah. Mudahkan kerja mereka, para karyawan yang harus membawa piring dan gelas kotor serta memunguti sampah sampah dari para tamu yang makan kekenyangan.
Telinga kita akan dihibur oleh indahnya lantunan suara dari nasyid pilihan. Bukan suara manja penyanyi yang berdendang sambil mengumbar aurat sana sini.
Mereka yang membantu terselenggaranya acara ini tak perlu berdandan menor, tersiksa dengan rambut dihairspray dan berkonde serta berbusana yang menyembulkan lemak dimana mana. Karena semuanya kami beri busana yang sama. Busana cantik yang sopan lengkap dengan kerudungnya.
Bagi tamu yang datang dengan perut kosong, tolong ambil makanan sedikit dulu. Karena terkadang makanan yang tersaji tak seenak yang terlihat. Kalau kurang nanti boleh tambah lagi. Sayang kan kalau makanan yang sudah terlanjur ada dipiring, tak semua mampu dihabiskan. Karena setan akan senang. Ingat juga masih ada saudara saudara kita yang lain yang kurang beruntung untuk bisa mengganjal perutnya.
Bagi yang sudah kenyang jangan langsung pulang. Foto dulu ya sama pengantinya. Supaya selalu dikenang sepanjang masa.

No comments:

Post a Comment