Aku masih butuh waktu, pikirku. Rengkuhan dan hangatnya kasihmu menahanku disini, meninggalkan bekas terharum dan ternyaman, yang lama kelamaan akan menjadi luka yang menyakitkan bila bekas itu tidak dirawat dengan baik.
Aku tidak menginginkan perpisahan yang seperti itu.
Tanpa dibohongi, memang. Tanpa pertengkaran, tentu saja. Tapi karena waktu dan jarak yang menggigit dengan ganas, menyebabkan luka yang sedikit demi sedikit mengaburkan kejernihan hati dan pikiran kami. Tak ada yang bisa menggantikan nikmatnya pertemuan. Ya, walaupun diganti dengan kabar dan perhatian yang subur. Indahnya pandangan dan hangatnya sentuhan tak bisa direkayasa, bahkan oleh bantuan dunia maya sekalipun. Cukup, jangan teruskan, semakin sakit aku membayangkan.
Bersamamu itu keajaiban, dan tak terlupakan.
Hingga saat ini, hati kami tetap disini, bersama dan saling menyayangi dengan pasti.
You may love someone else in the next day, but don't forget the girl you've been with.
Remember me as I am. Eventhough the feeling has gone, the past will never go away.
You do know exactly where the pole is place when you can't stand on your own.
I hope you're the only one I'm looking for to share the joy, the smile, the tears, and the pain.
No comments:
Post a Comment